MAKNA LOKAL RUMAH TINGGAL BERGAYA JENGKI DI KOTA MALANG
Irawan Setyabudi, Antariksa, Agung Murti Nugroho
PMD-Arsitektur Lingkungan Binaan Universitas Brawijaya
Jln. MT. Haryono 169, Malang 65145
Tlp (0341)571260, Fax (0341)580801, Email : isetyabudi.st@gmail.com
PMD-Arsitektur Lingkungan Binaan Universitas Brawijaya
Jln. MT. Haryono 169, Malang 65145
Tlp (0341)571260, Fax (0341)580801, Email : isetyabudi.st@gmail.com
Abstrak
Arsitektur
jengki merupakan sebuah karya besar yang terlupakan. Gaya ini merupakan
tahap lanjut dari perkembangan arsitektur kolonial di era tahun
1950-1960-an. Orang awam melihat dari sisi bentuknya yang ditandai
dengan unsur miring, seperti atap yang tidak menyatu pada puncaknya,
tembok depan (gevel) miring, memiliki lubang angin (rooster) dan elemen
bangunan yang lain. Sesuatu yang tidak disadari di belakang proses
perkembangannya adalah pola pemikiran daripada bentuk fisiknya yaitu
sifat kemandirian dan penolakan dari gaya yang sudah ada, dan wujud
penghayatan terhadap nilai-nilai setempat hal inilah dapat disebut
dengan makna arsitektur jengki. Pola penyebarannya-pun dapat dikatakan
tidak merata dan tidak selalu memiliki ragam elemen yang kuat. Pada
penelitian ini akan difokuskan tentang rumah tinggal bergaya jengki
beberapa lokasi di Kota Malang yang dianggap cukup representatif. Tujuan
dari studi ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
pemikiran dengan dihubungkan terhadap nilai-nilai lokal arsitektur
jengki. Metode yang digunakan adalah deskriptif-eksploratif dengan aspek
fenomenologis. Hasilnya adalah hubungan penerapan konsep pemikiran
tersebut terhadap fisik bangunan jengki yang akan memberikan kontribusi
terhadap keilmuan sejarah arsitektur nusantara.
Kata Kunci : pola pemikiran, kearifan lokal, rumah jengki, Malang
ISBN : 978-979-15557-1-5
sumber : Prosiding Seminar Nasional 2011 'The Local Tripod' : Akrab lingkungan, kearifan lokal dan kemandirian. Hlm. 95
Untuk download fullpaper silahkan menghubungi via email.
Terima kasih
Comments
Post a Comment