Kajian Pengelompokan Tanaman
1. Pengelompokan berdasarkan Pembentuk
dan Ornamental Space
Penanaman tumbuhan yang mempertimbangkan aspek
arsitekrural akan lebih meningkatkan fungsi RTH. Penggolongantanaman
berdasarkan aspek arsitektural berarti tanaman itu fungsinya lebih ditingkatkan
dalam konsep pembentukan ruang luar / space. Membentuk space berarti mengolah
tanaman sebagai pembatas maupun pengisi space. Menurut Djamal (2005) dan DPU
(1996), fungsi tanaman dalam pembentuk dan pengisi ruang meliputi:
a. Tanaman Penutup Lantai
(Ground Cover)
Tanaman penutup lantai adalah tanaman yang membentuk
kesan lantai. Tanaman kelompok ini termasuk tanaman penutup tanah seperti
rerumputan dan lumut. Tanaman ini setinggi tinggi sekitar mata kaki. Selain rumput,
beberapa jenis tanaman herba berbunga
juga sering dimanfaatkan
sebagai penutup tanah. Selain untuk menutupi tanah dari
curahan air hujan langsung, tanaman hias bunga ini pun memberikan kesan semarak
karena akan berbunga pada masanya. Portulaka dan kacang hias merupakanjenis
tanaman hias bunga yang sering digunakan sebagai penutup tanah di taman.
b. Tanaman Pembentuk Dinding,
Pembatas dan Pengarah
Tanaman
pembentuk dinding adalah
tanaman yang membentuk kesan
dinding, dibagi menjadi :
1) Tanaman yang membentuk dinding rendah,
yaitu tanaman setinggi mata kaki sampai setinggi lutut seperti semak yang masih
pendek dan tanaman border (pembatas);
2) Tanaman yang membentuk dinding sedang,
yaitu tanaman yang setinggi lutut sampai setinggi badan seperti semak yang
sudah besar dan perdu;
3) Tanaman
yang membentuk dinding
tinggi, yaitu tanaman yang setinggi badan sampai beberapa
meter seperti tanaman perdu dan beberapa jenis cemara dan bambu. Selain sebagai
physical barrier, tanaman ini dapat berfungsi menjadi pengarah pergerakan,
pengontrol visual , kebisingan maupun debu dan polutan lainnya.
4) Tanaman pembatas, pengarah dan pembentuk
pandangan adalah jenis tanaman berbentuk pohon atau perdu yang berfungsi
sebagai pembatas pemandangan yang kurang baik, pengarah gerakan bagi pemakai
jalan pada jalan yang berbelok atau menuju ke suatu tujuan tertentu, juga
karena letak dapat memberikan kesan yang berbeda sehingga dapat menghilangkan
kejenuhan bagi pemakai jalan.
5) Tanaman pengarah,
penahan dan pemecah
angin adalah jenis tanaman
yang berfungsi sebagai
pengarah, penahan dan pemecah
angin, dapat berbentuk
pohon atau perdu yang diletakkan dengan suatu komposisi
membentuk kelompok.
c. Tanaman Pengatap atau
Peneduh
Tanaman peneduh atau pengatap adalah jenis tanaman
berbentuk pohon dengan percabangan yang tingginya Iebih dari2 meter, mempunyai
percabangan melebar ke samping seperti pohon yang rindang dan dapat memberikan
keteduhan dan menahan silau cahaya matahari,terutama bagi pejalan kaki. Bentuk
pengatapan juga dapat menggunakan tanaman pergola seperti bougenvile dan
stefanot.
d. Tanaman sebagai Ornamen
dan Pengisi Ruang
Tanaman sebagai ornamen atau penghias adalah tanaman
yang mempunyai warna menarik pada bunga, daun, kulit batang atau dahan,
serta yang bertajuk
indah. Sebagai tanaman penghias, bisa dimanfaatkan untuk
menghias dinding, pengisi ruang atau yang lainnya. Kehadiran tanaman pengisi
ruang cenderung menjadi point
of interest melalui
penataan yang sculptural. Tanaman
untuk fungsi ini
bisa ditanam secara sendirian atau berkelompok (komunal).
2. Pengelompokan Tanaman
berdasarkan Aspek Arsitektural
dan Artistik Visual
Berdasarkan fungsinya dalam lansekap secara umum,
Hakim (1991) mengemukakan bahwa tanaman dapat berfungsi sebagai:
a. Pengontrol pemandangan ( Visual control
)
b. Penghalang secara fisik ( Physical
Bariers )
c. Pengontrol iklim ( Climate Control )
d. Pelindung dari erosi ( Erotion Control )
e. Memberikan nilai estetika ( Aesthetics
Values )
Fungsi di atas dapat dipenuhi dengan melakukan
pemilihan dan penataan tanaman sesuai karakter masing-masing tanaman.
3. Pengelompokan berdasarkan
Bentuk Tajuk dan Struktur Tanaman
Beberapa istilah yang sering digunakan dalam
mengklasifikasikan tanaman secara arsitektural biasanya ditinjau dari tajuk,
bentuk massa dan struktur tanaman. Menurut DPU (1996), pengertian dari beberapa
istilah tersebut adalah:
a. Tajuk
merupakan keseluruhan bentuk
dan kelebaran maksimal tertentu
dari ranting dan daun suatu tanaman.
b. Struktur Tanaman ialah bentuk tanaman yang
terlihat secara keseluruhan.
Berdasarkan bentuk massa, tajuk dan struktur tanaman,
Laurie (1986) dan Djuwita (2007) mengelompokkan tanaman menjadi :
a. Tanaman pohon
Tanaman
pohon adalah jenis
tanaman berkayu yang biasanya mempunyai batang tunggal dan
dicirikan dengan pertumbuhan yang sangat tinggi. Tanaman berkayu adalah tanaman
yang membentuk batang sekunder dan jaringan xylem yang banyak. Biasanya,
tanaman pohon digunakan sebagai tanaman pelindung dan centre point. Flamboyan
dan dadap merah termasuk jenis tanaman pohon. Namun demikian pengelompokan
pohon lebih dicirikan oleh ketinggiannya yang mencapai lebih dari 8m.
Beberapa jenis tanaman pohon
(a) cemara norflok, (b) keben,(c) trembesi
b. Tanaman perdu
Tanaman golongan perdu merupakan tanaman berkayu yang
pendek dengan batang yang cukup kaku dan kuat untuk menopang bagian-bagian
tanaman. Golongan perdu biasanya dibagi menjadi tiga, yaitu perdu rendah, perdu
sedang, dan perdu tinggi. Bunga sikat
botol, krossandra dan euphorbia termasuk dalam golongan tanaman
perdu.
Beberapa jenis tanaman perdu
(a) bougenvile,(b) kembang sepatu, (c) nusa indah putih.
c. Tanaman semak (shrubs)
Tanaman golongan semak dicirikan dengan batang yang
berukuran sama dan sederajat. Bambu hias termasuk dalam golongan tanaman ini.
Pada umumnya tanaman ini mempunyai ketinggian di bawah 8 m.
Beberapa contoh tanaman semak
(a) heliconia, (b) Yucca,(c) sansivera
d. Tanaman merambat (liana)
Tanaman golongan liana lebih banyak digunakan untuk
tanaman rambat dan tanaman gantung. Liana dicirikan dengan batang yang tidak
berkayu dan tidak cukup kuat untuk menopang bagian tanaman lainnya. Alamanda
termasuk dalam golongan tanaman liana.
Beberapa contoh tanaman merambat
(a) monstera, (b) alamanda,(c) air mata pengantin
e. Tanaman Herba, Terna,
Bryoids dan Sukulen
Golongan herba (herbaceous) atau terna merupakan jenis tanaman dengan sedikit
jaringan sekunder atau tidak sama sekali (tidak berkayu) tetapi dapat berdiri
tegak. Kana dan tapak darah termasuk dalam golongan tanaman herba. Tanaman
bryoids, terdiri dari lumut, paku-pakuan, dan cendawan.
Ukurannya dibagi berdasarkan tinggi
vegetasi. Bentuk dan ukuran daunnya ada yang besar, lebar, menengah, dan kecil
(jarum dan rumput-rumputan) dan campuran. Tekstur daun ada yang keras, papery
dan sekulen. Coverage biasanya sangat beragam, ada tumbuhan yang sangat tinggi
dengan penutupan
horizontal
dan luas, relatif
dapat sebagai penutup,
ada yang menyambung dan
terpisah-pisah. Penutupan tumbuhan merupakan indikasi dari sistem
akar di dalam tanah. Sistem akar sangat penting dan mempunyai pengaruh
kompetisi pada faktor- faktor ekologi. Tanaman sekulen adalah jenis tanaman
’lunak’ yang tidak berkayu
dengan batang dan
daun yang mampu menyimpan cadangan
air dan tahan
terhadap kondisi yang kering. Kaktus termasuk dalam golongan
tanaman sekulen. Beberapa contoh tanaman Herba
(a) rhoeo,(b) lidah buaya, (c) opiopogon
4. Beberapa Karakteristik Tanaman dalam Membentuk Ruang
Unsur estetika / artistik visual sangat penting dalam
membentuk ruang dan
karakter arsitektural kota
melalui penataan RTH yang baik. Masing-masing tanaman memiliki karakter
yang khas. Beberapa unsur yang sering dipertimbangkan dalam memilih type
estetika tanaman di perkotaan antara lain:
a. Bertajuk indah
b. Tajuk mudah dibentuk
c. Berdaun indah
d. Berbunga indah, dan
e. Beraroma wangi / harum yang khas.
Sebagai unsur yang dominan dalam RTH, berdasarkan
tampilan artistik visual dan estetika, pohon dapat dikelompokkan menjadi:
a. Berdasarkan bentuk tajuknya, pohon dapat
dikelompokkan menjadi :
1) pohon berbentuk tiang /kolom
2) pohon berbentuk payung
3) Pohon bertajuk bulat
4) Pohon bertajuk oval
5) Pohon bertajuk melebar di atas
6) Bohon bertajuk segi tiga
7) Pohon bertajuk tidak beraturan
b. Berdasarkan kerapatan/kepadatan massanya, dapat dikelompokkan menjadi:
1) Transparan, seperti flamboyan dan cemara
angin;
2) Sedang, seperti angsana, akasia, dan
sebagainya.
3) Massif, seperti beringin dan cemara
gembel;
c. Berdasarkan kesan truktural yang
ditimbulkannya, terdapat pohon yang memberi kesan :
1) Berstruktur ringan jika
tanaman itu membneri kesan ramping, yaitu tanaman dengan cabang atau ranting
kecil, berdaun kecil atau halus dan jarang.
2) Berstruktur sedang,
yaitu jika batang, cabang, dan rantingnya sedang seperti palem hijau, rambutan,
akalipa, dan sebagian jenis puring;
3) Berstuktur
berat, jika batang,
cabang dan rantingnya besar dan berdaun lebat seperti
beringin, trembesi, dan karet munding; Selain itu ada pula pohon yang terkesan
gagah seperti beringin, ataupun yang terkesan magis seperti kamboja dan
cempaka.
5. Pengelompokan Tanaman
berdasarkan AspekHortikultural
Selain aspek arsitektural dan artirtik visual, tanaman
dapat dikelompokakan berdasarkan aspek hortikulturalnya, antara lain:
a. Ekologi
Pertimbangan dari
segi ekologi adalah
membagi tanaman berdasarkan kebutuhan lingkungannya seperti jenis tanah,
kebutuhan air, kebutuhan cahaya, kebutuhan kelembapan dan cuaca, dan kebutuhaan
angin. Berdasarkan pertimbangan ekologi maka
dijumpai tanaman yang
membutuhkan keteduhan, tanaman yang membutuhkan cahaya penuh atau
setengah bayang, tanaman daerah kering atau daerah basah. Terkait dengan aspek
ekologi lainnya, tanaman juga dapat berfungsi untuk memperbaiki lingkungan /
ekologi secara efektif.
b. Fitogeografi
Pertimbangan
fitogeografi berdasarkan daerah
asalnya seperti tanaman pantai, payau atau tanaman rawa, tanaman gurun,
tanaman bukit karang, tanaman daerah rendah atau daerah tinggi maupun sedang.
c. Taksonomi
Pembagian tanaman berdasarkan taksonomi berarti
membaginya berdasarkan silsilah mulai dari kelas, ordo, genera, famili,
spesies, jenis, atau varietas.
Comments
Post a Comment