Prinsip Pengelolaan Sampah Terpadu
Keterangan Gambar
- Pengumpulan
2 petugas pengumpulan sampah pada proses
pengambilan dari sumbernya untuk selanjutnya akan dibawa ke tempat penampungan TPS 3R yang
sudah disediakan. Adapun proses
pengumpulan sampah adalah sebagai berikut :
- Peralatan untuk pengangkutan sampah adalah
Becak sampah dan peralatan pendukung :
Baju Kerja, Topi helm, Masker, Sarung tangan, Sepatu Kedap Air, Sekop, Garukan
sampah, dan Sapu lidi.
- Pada operasional Becak sampah ini akan
diperuntukkan tiga tempat/bak angkut sampah yang ukurannya sudah sesuai, akan
menempatkan sampah pada gerobak sampah.
- Dalam pelaksanaannya pengumpulan sampah ini
akan dilaksanakan pada pagi hari sampai dengan siang karena sampah menumpuk
pada semalaman, petugas angkut mendapat rotasi setiap 1 minggu sekali dan kepada
setiap yang bertugas.
- Sampah yang telah
diangkat dari pelanggan ditempatkan pada area penerimaan sampah, kemudian
dilanjutkan pada ke tempat pemilahan.
- Bank Sampah
2 orang petugas
melaksanakan pengepakan/packing untuk mengelompokan barang pecah belah untuk
didata dan tumpukan diruangan Bank Sampah adalah sebagai berikut :
- Kertas, terutama kertas bekas di kantor,
koran, majalah, kardus kecuali kertas
yang berlapis
(minyak atau
plastik).
- Plastik bekas wadah sampo, air mineral,
jerigen, ember.
- Botol bekas wadah kecap, saos, sirup, krim
kopi; baik yang putih bening maupun yang berwarna terutama gelas.
- Logam bekas wadah minuman ringan, bekas
kemasan kue, rangka meja, besi rangka beton.
- Rak Penyimpanan
Hasil dari
pengumpulan barang pecah belah seperti kertas dan hasil kompos dapat disimpan dalam rak penyimpanan, dengan
susunan dapat dilaksanakan menurut
tempat.
- Area Pengelolaan dan
Tempat Pencacahan
Area Pengelolaan
Pemilahan
Dalam hal ini
sampah yang masuk pada tempat pemilahan akan dipilah menjadi 3 penumpukan yaitu sampah organik, an
organik, B3. Pada proses pemilahan sampah ini dibutuhkan 3 atau 4 orang petugas
untuk memilah sampah sesuai dengan jenisnya selanjutnya menempatkan wadah yang
telah tersedia. Petugas menggunakan peralat alat kerja, Baju Kerja, Masker,
Sarung tangan karet, Helmet, Sepatu kedap Air, Sekop, Garukan sampah, Lori dan
Sapu lidi, pada waktu 1 hari itu juga harus tercapai pemilahan sampah organik
dengan terseleksi.
Area Pengelolaan
yang luas akan lebih baik kegiatan pengomposan
Tempat Pencacahan
Pencacahan Sampah
Plastik
Pencacahan ini
dengan bahan botol plastik, ember bekas, untuk dijadi biji plastik dijadikan
bahan baku
Pencacahan Sampah
Organik
Petugas Operator mempersiapkan mesin
pencacahan sampah untuk proses penggilingan sebelum menghidupkan mesin pencacah
Petugas Operator harus memperhatikan standart operasional prosedur mesin
pencacah.
Petugas mempersiapkan Peralatan Perlengkapan
pendukung untuk proses pengolahan
sampah menggunakan sistem Open Windrow (Aerator bambu), Bak Komposting,
Keranjang Tersusun yang diperlukan
dalam pengomposan secara aerobik
terdiri dari peralatan,
perlindungan, dan keselamatan bagi pekerja. Berikut ini adalah peralatan
yang digunakan untuk proses pembuatan
kompos adalah sebagai berikut :
- Pewadahan = Tempat penumpukan sampah organik
untuk permentasi pengomposan
- Termometer = Alat ukur suhu secara berkala
untuk mengecek suhu tumpukan pengomposa, pada bagian ujungnya dipasang tali
untuk mengulur termometer ke bagian dalam tumpukan dan menariknya kembali.
- Sekop = Digunakan sebagai alat untuk proses
pembalikan, pengayakan atau tugas-tugas lainnya.
- Garpu/cangkrang = Digunakan untuk membantu proses pembalikan tumpukan bahan
dan pemilahan bahan baku kompos.
- Sarung tangan karet = Digunakan oleh pekerja
untuk melindungi tangan selama melakukan proses pembuatan kompos.
- Masker = Digunakan oleh pekerja untuk
melindungi pernafasan dari debu dan gas bahan terbang lainnya
- Sepatu boot =
Digunakan untuk melindungi kaki dari benda-benda yang berbahaya selama proses
pembuatan kompos.
- Lori = Digunakan
untuk mengangkut sampah organik ketempat mesin pencacahan atau digunakan
mengangkut yang lain.
- Sapu Lidi = Untuk merapikan disekitar
pengompasan.
Pekerja yang lain mempersiapkan Bahan Baku
pendukung :
- Bio aktivator
padat = Digunakan untuk mempercepat dekomposisi sampah supaya cepat mengurai.
- Bio aktivator cair = Digunakan untuk
menpercepat dekomposisi sampah dalam bentuk cair disiriman sampai merata
sebelumnya dicampur dengan air pada volume sampah organik yang dibutuhkan.
- Air = Penyiraman pada saat pengomposan dalam
keadaan kering.
Petugas harus mengetahui tentang pencampuran bahan pembantu pengomposan
seperti :
- Pencampur dengan
beberapa bahan pembantu
yang merupakan bahan
baku organik.
Penggunaan limbah
ternak (feces, urine dan sisa pakan) khususnya kotoran sapi yang dipilih dalam
pembuatan pupuk kompos, karena bahan ini sangat melimpah dan memiliki kandungan
nitrogen, pottassium dan materi serat yang tinggi.
- Bila kandungan phospor yang rendah bisa
disuplai bahan pembantu berupa serbuk gergaji, abu dari sisa pembakaran bahan
organik dan kalsit.
- Untuk mempercepat proses
dekomposisi, sekaligus untuk meningkatkan kualitas digunakan starter khusus
yang dikenal dengan nama Stardec atau EM 4, starter ini berfungsi sebagai
aktivator dekomposer yang mengurai bahan baku menjadi kompos. Kandungan
didalamnya terdapat beberapa mikroba pengurai limbah, yaitu mikroba lignolitik,
mikroba selulotik, mikroba proteolitik, mikroba lipolitik, mikroba aminolitik,
dan mikroba fiksasi nitrogen non-simbiotik.
- Tempat pengelompokan
sampah
Pemilahan adalah
proses menempatkan sampah sesuai dengan kelompok atau jenisnya untuk
mempermudah proses pelaksanaan pengomposan, selanjutnya dapat diikut dari
pemilah sampah dibawah ini :
- An Organik
+ Jenis kertas/kerdus, jenis plastik, botol dan
besi ditempatkan pada wadah yang disediakan
lalu di data Bank Sampah yang biasa layak jual dan jenis kaca/beling,
yang tak laku akan dipacking dan akan tempatkan B3.
- B3
+ Selanjutnya bersama sampah B3 meliputi baterai, sisa elektronik, popok bayi
akan dimasukkan kedalam wadah karung plastik akan dibuang ke truk sampah
bersama residu lainnya ke TPA.
- Bak Komposting, Aerotor
Bambu/Kayu dan Keranjang Susun
Bak Komposting
Teknik bak
komposting ini dilakukan dengan menimbun sampah organik dengan menggunakan bak
truk sampah bekas.Untuk mengalirkan udara didalam timbunan sampah tersebut
terdapat pipa-pipa berpori yang tertanam didalam sampah organik melalui :
• Pipa-pipa vertikal dan horizontan dalam
tumpukan.
• Lubang antar pipa pada bagian dasar adalah
sebagai saluran dari air dalam tumpukan sampah di dalam bak komposting
Aerotor Bambu/Kayu
Teknik
windrow/aerator bambu dibuat dengan menimbun sampah organik di atas sebuah
konstruksi segitiga bambu yang dipasangi bilah memanjang pada dua sisi segitiga
itu, sehingga udara mengalir diantara rongga. Dengan demikian kebutuhan oksigen
untuk komposting.
Keranjang Susun
Metode komposting
ini dilakukan dengan menimbun sampah organik kedalam keranjang berongga, (dapat
terbuat dari plastik atau bambu). Ukuran takakura box P= 60 cm, L=43 cm, T=30
cm. (fleksibel). Bagian dasar keranjang berlubang sebagai cara untuk
mengalirkan kelebihan air dari komposting.
- Pengayakan dan Penyimpanan
Kompos
Pengayakan/Penyaringan
Peralatan untuk
proses penyaringan adalah sebagai berikut:
- Saringan putar / Ayakan Kawat
- Sekop
Perlengkapan petugas
penyaringan sampah organik adalah sebagai berikut :
- Topi/helm kerja
- Baju kerja
- Masker
- Sarung tangan
- Sepatu kedap air
Kompos yang sudah matang dari area pengomposan
dipanen dan diangkut ke tempat pengayakan kompos untuk disaring atau diayak
yang dilakukan secara manual.
Kompos yang akan disaring didiamkan terlebih
dahulu, sehingga tidak terlalu lembab diayak.
Petugas melakukan penyaringan untuk rnemperoleh ukuran partikel
kompos sesuai dengan kebutuhan serta untuk memisahkan
bahan-bahan yang tidak dapat dikomposkan.
Bahan yang belum terkomposkan dikembalikan ke
dalam tumpukan yang baru, sedangkan bahan yang tidak terkomposkan dibuang
sebagai residu.
Proses Pengemasan
dan Penyimpanan Kompos
Peralatan dan
perlengkapan pendukung untuk proses pengemasan kompos adalah sebagai berikut :
- Sealer
- Kantong plastik
- Mesin jahit karung/goni
- Timbangan
- Lori
Setelah disaring
lagi dengan alat
penyaring barulah kompos
ini benar-benar halus, selanjutnya dipacking dan ditimbang menurut
takaran lalu dijahit kemasan kantongan 1 kg, 2 kg, atau 5 kg goni plastik,
diberi label yang berisi informasi tentang nama kompos, jenis bahan baku,
produsen kornpos, kandungan kimia,
dan kegunaannya untuk tanaman
atau sesuai dengan
kebutuhan pemasaran. Kompos yang
telah dikemas disimpan dalam gudang yang aman dan terlindung dari kemungkinan tumbuhnya jamur
oleh bibit jamur dan benih gulma dan benih lain yang tidak diinginkan yang
mungkin terbawa oleh angin
- Kantor
Ruang melakukan
pendataan kegiatan administrasi dan melakukan evaluasi kegiatan, didalamnya
juga terdapat kamar mandi
- Playground/ Tempat
Bermain dan Edukasi Anak
Area ini merupakan
area bersih, sebagai tempat belajar dan refreshing bagi anak. Didalamnya juga terdapat
area edukasi pengelolaan sampah.
berikut ini adalah hasil 3D image Pengelolaan Sampah Terpadu :
(design by irawan setyabudi)
berikut ini adalah hasil 3D image Pengelolaan Sampah Terpadu :
(design by irawan setyabudi)
Comments
Post a Comment