Academic Oriented or Organization Oriented or....? ^^
Artikel ini masih seputar studi perilaku kehidupan mahasiswa. Ada dua jenis aliran yang umum ditemukan, yaitu mahasiswa berorientasi akademis atau organisasi. Ada satu lagi namun tidak umum, yaitu mahasiswa berorientasi santai. (istilah ini saya bikin sendiri, hehe)
Bagi yang berfokus di akademis, setiap hari selalu belajar mulai dari sumber buku di perpustakaan ataupun via browsing di internet. Ada baiknya juga, ingin cepat lulus dan kerja. Namun jenis ini miskin pengalaman luar. Secara tampilan pun sudah kelihatan, seperti berkaca mata tebal, tidak mengikuti tren fashion, culun dan gaya bahasanya lumayan garing. Ketika lulus kebanyakan juga bingung, mau ngapain? kebanyakan mereka ingin kuliah lagi atau lanjut S2, yang sudah dapat ditebak setelah itu akan menjadi pengajar. Jenis ini sangat kelihatan jelas hanya memakai otak kiri.
Kaum kedua adalah mahasiswa berorientasi organisasi. Tabiat umum mereka biasanya 'merasa diatas' dari kaum akademis. Hampir tiap hari mereka disibukkan kegiatan himpunan, seperti ada negara di dalam negara. Mulai bangun sampai tidur lagi disibukkan dengan rapat koordinasi. Tidak buruk juga karena pengalaman mereka banyak ada hubungan juga dengan para petinggi di kampus. Buruknya, nilai mereka cenderung dibawah rata-rata. Ada pembenaran bagi mereka yaitu apa gunanya nilai jika pengalaman itu lebih banyak didapat. Secara tampilan, umumnya kelihatan lebih buruk lagi seperti tidak pernah mandi dan bajunya tidak pernah dicuci. :D. Jenis ini juga kelihatan memakai otak kiri juga.
Lalu ada golongan ketiga yaitu orang yang santai. Sekilas kita berpikir bahwa orang ini tidak berguna banget, kenapa sih masih ada orang seperti ini? Santai kalau malas ya itu sudah benar-benar buruk tetapi kalau santainya dia tidak teralu orientasi akademis ataupun organisasi itu yang bagus. Dia hanya menjabat sebagai anggota dari divisi himpunan, tapi juga tidak terlalu suka belajar. Mahasiswa yang setengah-setengah. Diantara banyak waktunya bisa dilimpahkan untuk membuat usaha atau sesuatu bersifat kreatif. Ada kalanya berhubungan dengan orang banyak ketika berjualan, bisa 'hanya menumpang' mencari ilmu di himpunan tak harus jadi ketua namun juga masih sempat belajar yang butuh privasi. Secara tampilan: lebih menarik, lebih bervariasi, cenderung periang dan pandai berkomunikasi. Kalau begitu sebagai saran saja, bahwa jadi mahasiswa ya jangan terlalu pintar atau terlalu bodoh, namun masih bisa membentuk usaha kreatif. Begitu kata mas Ary Indra beberapa waktu lalu. :D. Jenis ini yang cenderung otak kanan. Nah tinggal kalian pilih yang mana? Hehe. Silakan diambil manfaatnya..... <3
Bagi yang berfokus di akademis, setiap hari selalu belajar mulai dari sumber buku di perpustakaan ataupun via browsing di internet. Ada baiknya juga, ingin cepat lulus dan kerja. Namun jenis ini miskin pengalaman luar. Secara tampilan pun sudah kelihatan, seperti berkaca mata tebal, tidak mengikuti tren fashion, culun dan gaya bahasanya lumayan garing. Ketika lulus kebanyakan juga bingung, mau ngapain? kebanyakan mereka ingin kuliah lagi atau lanjut S2, yang sudah dapat ditebak setelah itu akan menjadi pengajar. Jenis ini sangat kelihatan jelas hanya memakai otak kiri.
Kaum kedua adalah mahasiswa berorientasi organisasi. Tabiat umum mereka biasanya 'merasa diatas' dari kaum akademis. Hampir tiap hari mereka disibukkan kegiatan himpunan, seperti ada negara di dalam negara. Mulai bangun sampai tidur lagi disibukkan dengan rapat koordinasi. Tidak buruk juga karena pengalaman mereka banyak ada hubungan juga dengan para petinggi di kampus. Buruknya, nilai mereka cenderung dibawah rata-rata. Ada pembenaran bagi mereka yaitu apa gunanya nilai jika pengalaman itu lebih banyak didapat. Secara tampilan, umumnya kelihatan lebih buruk lagi seperti tidak pernah mandi dan bajunya tidak pernah dicuci. :D. Jenis ini juga kelihatan memakai otak kiri juga.
Lalu ada golongan ketiga yaitu orang yang santai. Sekilas kita berpikir bahwa orang ini tidak berguna banget, kenapa sih masih ada orang seperti ini? Santai kalau malas ya itu sudah benar-benar buruk tetapi kalau santainya dia tidak teralu orientasi akademis ataupun organisasi itu yang bagus. Dia hanya menjabat sebagai anggota dari divisi himpunan, tapi juga tidak terlalu suka belajar. Mahasiswa yang setengah-setengah. Diantara banyak waktunya bisa dilimpahkan untuk membuat usaha atau sesuatu bersifat kreatif. Ada kalanya berhubungan dengan orang banyak ketika berjualan, bisa 'hanya menumpang' mencari ilmu di himpunan tak harus jadi ketua namun juga masih sempat belajar yang butuh privasi. Secara tampilan: lebih menarik, lebih bervariasi, cenderung periang dan pandai berkomunikasi. Kalau begitu sebagai saran saja, bahwa jadi mahasiswa ya jangan terlalu pintar atau terlalu bodoh, namun masih bisa membentuk usaha kreatif. Begitu kata mas Ary Indra beberapa waktu lalu. :D. Jenis ini yang cenderung otak kanan. Nah tinggal kalian pilih yang mana? Hehe. Silakan diambil manfaatnya..... <3
Comments
Post a Comment