Ide Kreatif Rancangan Ruang yang Berkesan ‘Luas dan Lega’ pada Rumah Tinggal

Ide Kreatif Rancangan Ruang yang Berkesan ‘Luas dan Lega’ pada Rumah Tinggal

Oleh : Irawan Setyabudi

Pernahkah berpikir bahwa dalam memiliki rumah idaman diawali dari ‘mimpi’, berupa imajinasi untuk membayangkan bentuk ataupun susunan ruang dengan wujud tertentu sesuai keinginan. Bayangan itu tentu saja harus diterapkan dalam bentuk rencana-rencana, yang sebaiknya dikonsultasikan dengan arsitek. Dalam proses pelaksanaan, pemilik rumah harus dilibatkan agar dapat diketahui kebiasaan ataupun kebutuhan ruang sehingga pemilik merasa nyaman. Jika hasil rancangan tersebut murni hanya dari arsitek, layaknya ikan yang ditempatkan di akuarium, tidak bebas dalam menentukan sesuai kebutuhan dan keinginan; terkecuali kalau low budget atau dibatasi keuangan.
Kali ini, penulis berbagi sedikit tips untuk menciptakan rancangan rumah agar nyaman dihuni berdasarkan pengalaman praktis dari kasus rancangan. Adapun tips-tipsnya sebagai berikut.

A.     Perencanaan letak ruang
Berdasarkan adaptasi bangunan terhadap iklim tropis, perlu diperhatikan letak ruangnya. Letak atau lokasi hunian merupakan konstanta yang tidak dapat berubah. Beruntung jika mendapatkan lokasi yang mengarah utara-selatan karena secara teoritis, bukaan jendala ataupun rooster mampu menangkap angin secara maksimal sehingga sirkulasi udara berjalan dengan baik (cross ventilation). Jika kita ketahui teorinya, angin muson bergerak dari utara-selatan dan sebaliknya. Jika lokasi hunian menghadap ke timur-barat, perlu perlakuan khusus, seperti membutuhkan shading device, kanopi, ataupun kisi-kisi untuk menghalangi sinar matahari masuk langsung yang menimbulkan ruang dalam mengalami overheat atau panas berlebih. Hal ini adalah tantangan, karena otak atik rancangan harus tetap bisa menghadirkan kenyamanan.
Perletakan ruang dalam juga demikian, tatanan ruang lebih baik menghadirkan ruang inti dan tepi. Ruang inti kegiatan seperti ruang keluarga, sedangkan tepi bisa berupa kamar tidur, dapur, ruang tamu dan kamar mandi, yang pencapaian dari ruang inti ke tepi dapat diakses secara langsung. Dengan konsep ini, ruang tepi harus bisa mendapatkan sinar matahari dan sirkulasi udara yang baik agar tidak menimbulkan udara pengap dan tidak sehat. Kelemahan yang seringkali kita jumpai di perumahan saat ini adalah posisi kamar mandi yang diapit kamar tidur, yang mana udara tidak dapat masuk langsung secara bebas sehingga harus menggunakan blower udara.
gambar 1.


gambar 2.

Teori tentang pergerakan sinar matahari dari arah timur ke barat terhadap optimalisasi bidang tampak depan berdasarkan teori dari lippsmeier (gambar 1) dan pergerakan angin terhadap bukaan dinding (gambar 2).


 gambar 3
gambar 4


Gambar 3 dan 4 merupakan contoh pembagian ruangan dalam gambar denah, dengan konsep inti-tepi pada studi kasus rumah jalan seruni 2 Malang. Rumah ini dikembangkan di tahun 1960-an yang tergolong pada rumah jengki. Jika diperhatikan, sejak tahun tersebut sudah menerapkan konsep ruang inti-tepi.

gambar 5

gambar 6

Gambar 5 dan 6 merupakan contoh desain rumah milik seorang klien di desa Sumbersekar Malang, yang menunjukkan tata letak ruang. Gambar 5 sebelah kiri atau lantai basement hanya berisi ruang parkir dan kamar mandi. Gambar 5 sebelah kanan atau lantai 1 yang sifatnya split level dengan ketinggian tanah terdapat ruang los, hanya ada tangga ke lantai 2, tangga dan dapur. Pada ruang keluarga terdapat partisi knock-down yang berfungsi untuk dinding partisi, yang digunakan sebagai kamar tamu saat digunakan saja. Gambar 6 sebelah kiri, terdapat ruang yang memaksimalkan besaran ruang kamar, dan Gambar 6 sebelah kanan hasil rancangan fasade rumah. Dalam merancang ruang rumah diupayakan tidak menimbulkan ruang mati dengan banyak sudut atau ruang sempit.

"letak lahan adalah konstanta, untuk ruang yang sehat tergantung bagaimana cara untuk adaptasi terhadap iklim tropis"


B.     Membuat kesan luas pada ruang
Persepsi manusia berhubungan dengan kesan ruang yang diciptakan dalam rancangan. Bila sedari awal sudah dirancang dengan ruang yang luas namun terkesan sempit, berarti ada yang salah dalam perletakan perabot. Di sisi lain, dikatakan berhasil jika mampu membuat ruang sempit terasa lega.
Dalam kasus menciptakan kesan ruang yang luas, perabot dapat diminimalisasi dengan cara merancang backdrop yang multifungsi. Seperti contohnya meja setrika atau meja belajar yang digabung dengan backrop, bisa dipakai saat dibutuhkan saja. Sedangkan saat tidak dipakai bisa dilipat kembali ke backdrop. Contoh lainnya adalah tangga, dengan struktur tangga yang banyak memakan ruang untuk sirkulasi bisa disiasati dengan memanfaatkan ruang sisanya dibawahnya untuk kamar mandi ataupun gudang untuk menyimpan perabot, atau bahkan sisi dibalik pijakannya bisa untuk menyimpan sepatu.
Dengan memanfaatkan satu perabot yang multifungsi akan memangkas jumlah perabot yang berdiri sendiri sehingga ruang akan terasa luas dan lega, secara visual pun tidak akan terganggu.

gambar 7

gambar 8

Gambar atas. Ruangan yang menunjukkan begitu banyak perabot sehingga perlu penataan ulang. Berbeda dengan gambar bawah, penataan ruang sudah berjalan sehingga mengoptimalkan perabot tanam pada backdrop sehingga hanya menggunakan perabot yang dibutuhkan. Ruang yang dihasilkan berkesan luas.
Berikut adalah lanjutan studi kasus ruangan yang mengoptimalkan penggunaan backdrop, yang terletak di jalan kaliurang Malang. Pemilik merasa nyaman tinggal karena rumahnya berkesan luas, sirkulasi udara lancar tidak terhambat perabot di tengah ruangan sehingga ruang dalam adem, kontras dengan suasana ruang luar yang cukup panas karena rumah terletak di pusat kota.

gambar 9
gambar 10
gambar 11

Masih dalam studi kasus rumah yang sama, gambar di atas menunjukkan bahwa elemen estetika pada teras jika dibuka adalah tempat sepatu.

"perabot terintegrasi pada ruang mampu menciptakan kesan luas..."


C.     Memilih perabot interior yang fungsional dan praktis
Selain membuat perabot ruang yang terintegrasi; seperti backdrop, sebisa mungkin dipilih perabot yang masih mewadahi lebih dari satu fungsi sekaligus. Seperti contohnya perabot kursi, yang biasanya dipakai untuk duduk saja, saat ‘bertransformasi’ bisa dipakai tangga. Contoh lainnya adalah meja komputer, saat tidak dipakai bisa dilipat sehingga bisa menghemat ruang. Memang, hal ini tidak semua perabot berlaku hal demikian, namun hal ini bisa dilakukan seoptimal mungkin menghemat penggunaan ruang. Lalu, jika terlalu hemat maka ruang tersebut apakah justru berkesan kosong? Tidak juga, ruang yang luas akan menciptakan kenyamanan visual bagi penghuninya.

gambar 12
gambar 13

"pemilihan perabot fungsional mampu mengurangi jumlah perabot dalam ruangan"


D.     Memilih perabot dengan kombinasi material daur ulang
Tips terakhir adalah pemilihan material. Adapun material yang dipakai tidak selalu baru. Untuk penerapan konsep sustainability yang gencar dilaksanakan, kita bisa memakai material yang sudah tidak digunakan seperti kusen bongkaran rumah terdahulu, atau mencari kayu di pasar loak. Salah satu alasannya adalah untuk menekan biaya pembangunan ataupun ‘menipu’ orang yang melihat. Bongkaran kusen terdahulu yang dipoles lagi secara visual orang akan terkecoh bahwa material itu baru namun jika diamati dari dekat terlihat sedikit tambalan atau dempul. Hal ini wajar saja karena material lama digunakan pada bangunan yang baru.


gambar 14 

Gambar 14 merupakan contoh penggunaan material daur ulang dari sisa bongkaran bangunan sebelumnya. Sekilas kayu yang difinishing pelitur tersebut sangat rapi, tetapi jika diperhatikan lebih seksama maka akan terlihat coraknya yang telah ditambal dengan dempul. Contoh aplikasinya pada kayu pembatas tangga dan kusen. Hal ini adalah strategi penghematan material bangunan namun terkesan baru.

"material daur ulang dapat menghemat biaya pelaksanaan"

Demikianlah adalah tips singkat dalam merancang rumah agar terkesan luas, lega dan nyaman sesuai dengan impian. Ada banyak tips dan trik lagi mengenai cara membangun rumah, yang dapat diakses melalui link http://rumahhokie.com.  Silakan kunjungi link tersebut agar mendapatkan referensi secara maksimal, dan tercapai suatu rumah layaknya surga dan istana Anda. Terima kasih.

kata kunci : efektivitas dan fungsional, kenyamanan, sehat


Comments

  1. Makasih Pak buat refrensinya....

    ReplyDelete
  2. Wah asik artikelnya, bener2 bermanfaat buat yg lagi punya rencana mau bangun rumah atau renov. Keep sharing ilmunya ya pak Irawan! 👍

    ReplyDelete
  3. Keren pak, perabot yg multifungsi menambah space ruangan, mohon informasi beli di mana ya perabot seperti itu?

    ReplyDelete

Post a Comment